Breaking News

Bulog Siapkan Rp5 T untuk Infrastruktur Baru

Wakil Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara, Erwin Budiana. (Foto: Mistar.id)

CARIFAKTA.COM – SUMATERA UTARA. Perum Bulog menyiapkan anggaran besar mencapai Rp5 triliun untuk pembangunan infrastruktur baru di berbagai wilayah Indonesia. Langkah ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan sekaligus mengatasi kendala distribusi, terutama di daerah kepulauan seperti Nias.

Wakil Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara, Erwin Budiana, mengatakan bahwa secara nasional Bulog berencana membangun 100 titik infrastruktur baru, termasuk salah satunya di Provinsi Sumatera Utara.
“Salah satunya ada di Sumut. Saat ini masih dalam proses pencarian tempat,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).

Erwin menegaskan bahwa Bulog membutuhkan gudang baru di luar Kota Gunungsitoli karena selama ini seluruh operasional di Nias hanya terpusat di satu titik dan sering terkendala cuaca buruk yang menghambat distribusi komoditas.
“Kami sangat memerlukan gudang di luar Kota Gunungsitoli, dan yang terpilih adalah Nias Selatan,” katanya.

Menurutnya, komoditas pangan yang dikelola Bulog di Nias—seperti beras, gula, dan jagung—sebagian besar masih didatangkan dari luar pulau, termasuk jagung dari Karo dan Simalungun. Kondisi ini membuat pembangunan gudang tambahan menjadi kebutuhan mendesak.
“Pihak Pemda dan Bupati sudah menawarkan lokasi tanahnya sehingga pembangunan gudang dapat dilakukan,” tambah Erwin.

Bulog mengalokasikan Rp50 miliar per titik untuk pembangunan fasilitas yang dibutuhkan, mulai dari gudang, penggilingan, conveyor center, hingga pengering jagung. Penentuan fasilitas akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing lokasi.

Dalam upaya menjaga stabilitas harga, Bulog terus berupaya memenuhi permintaan pasar terutama saat pasokan dari petani lokal menurun.
“Harapannya adalah harga menjadi stabil dan mencegah spekulan,” ujarnya.

Bulog juga menerapkan pengawasan ketat untuk penyaluran bantuan pangan serta Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), di mana pembelian oleh konsumen dibatasi maksimal dua sak untuk mencegah aksi borong atau praktik pengoplosan.

Terkait hambatan distribusi akibat cuaca ekstrem, Erwin memastikan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak.
“Kami meminjam kapal dari TNI AL untuk membantu mempercepat pendistribusian komoditas tersebut,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa Bulog akan terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, pihak militer, dan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan distribusi pangan tetap lancar dan masyarakat mendapatkan pasokan yang stabil. DB

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close