Gaza – Insiden mematikan kembali mengguncang Jalur Gaza pada Minggu (1/6/2025), ketika sedikitnya 31 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka saat mengantre pembagian makanan. Informasi ini dikonfirmasi oleh pihak rumah sakit lapangan Palang Merah dan sejumlah saksi mata di lokasi kejadian.
Menurut kesaksian para saksi mata, pasukan Israel diduga melepaskan tembakan ke arah kerumunan massa yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi distribusi bantuan yang dikelola oleh sebuah yayasan yang disebut didukung Israel. Hingga berita ini diturunkan, militer Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut.
Yayasan penyalur bantuan itu, dalam sebuah pernyataan, menyatakan bahwa mereka telah mendistribusikan bantuan "tanpa insiden" pada Minggu pagi dan membantah laporan mengenai kekacauan atau penembakan di sekitar lokasi mereka. Lokasi distribusi tersebut berada di zona militer Israel, yang membatasi akses independen.
Petugas di rumah sakit lapangan melaporkan setidaknya 21 orang meninggal dunia dan 175 orang lainnya mengalami luka-luka. Namun, mereka tidak menjelaskan pihak mana yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Seorang jurnalis Associated Press menyaksikan puluhan korban dirawat di rumah sakit tersebut.
Penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza memang seringkali diwarnai kekacauan. Sebelum insiden Minggu, pejabat kesehatan setempat mencatat setidaknya enam orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka dalam insiden serupa. Yayasan tersebut menegaskan bahwa kontraktor keamanan swasta yang menjaga lokasi mereka tidak melepaskan tembakan ke kerumunan. Militer Israel sendiri sebelumnya telah mengakui pernah melepaskan tembakan peringatan pada kesempatan lain.
Yayasan tersebut dalam keterangannya menyebut telah mendistribusikan 16 truk bantuan pada Minggu dini hari. Mereka juga menepis apa yang mereka sebut sebagai "laporan palsu tentang kematian, cedera massal, dan kekacauan."
Para saksi mata menuturkan, ribuan orang telah berkumpul di Bundaran Bendera, sekitar satu kilometer dari lokasi distribusi, sejak beberapa jam sebelum fajar, menunggu lokasi dibuka. Mereka menyatakan pasukan Israel memerintahkan kerumunan untuk bubar dan kembali lagi nanti, sebelum kemudian melepaskan tembakan.
Amr Abu Teiba, salah satu saksi mata di kerumunan tersebut, mengungkapkan, "Ada tembakan dari segala arah, dari kapal perang angkatan laut, dari tank dan pesawat nirawak." Ia menambahkan bahwa dirinya melihat setidaknya 10 jenazah dengan luka tembak dan beberapa orang lainnya terluka, termasuk wanita. Warga bahkan menggunakan kereta dorong untuk mengangkut para korban tewas dan luka ke rumah sakit lapangan. "Pemandangannya mengerikan," ujarnya.
Ibrahim Abu Saoud, saksi mata lainnya, memberikan kesaksian serupa. Ia mengatakan militer mulai melepaskan tembakan dari jarak sekitar 300 meter. Abu Saoud melihat banyak korban dengan luka tembak, termasuk seorang pemuda yang menurutnya meninggal di tempat kejadian. "Kami tidak dapat menolongnya," kata dia.
Mohammed Abu Teaima (33) juga menyaksikan pasukan Israel melepaskan tembakan dan mengakibatkan kematian sepupunya serta seorang wanita lain saat mereka menuju lokasi distribusi. Sepupunya tewas di tempat dengan luka tembak di dada. Banyak orang lain yang terluka, termasuk saudara iparnya. "Mereka melepaskan tembakan hebat langsung ke arah kami," kata Mohammed sambil menunggu kabar kerabatnya di luar rumah sakit lapangan Palang Merah.CariFakta.com
.jpg)