![]() |
| Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho dan Dinas Pendidikan saat melayat ke rumah duka di Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru, Riau, Minggu (23/11/2025) malam.(KOMPAS.COM.) |
CARIFAKTA.COM – PEKANBARU. Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menurunkan tim investigasi untuk menelusuri penyebab meninggalnya seorang murid SD Negeri 108 Pekanbaru berinisial MAR (13). Kematian siswa kelas VI tersebut sebelumnya dikaitkan dengan dugaan kasus bullying di lingkungan sekolah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Masykur Tarmizi, menyampaikan bahwa pihaknya tengah memeriksa seluruh informasi yang beredar dan memastikan tidak ada kesimpulan prematur.
“Tadi malam saya bersama Pak Wali Kota Pekanbaru sudah melayat ke rumah duka. Ada guru-guru dan kepala sekolah datang semua,” ujar Masykur saat dihubungi, Senin (24/11/2025).
Disdik Turunkan Tim Investigasi
Masykur menyebut, sesuai arahan Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, Disdik sejak pagi langsung menurunkan tim untuk memverifikasi kebenaran dugaan bullying dan adanya tindakan kekerasan yang disebut dialami korban.
“Katanya anak ini korban bullying, terus ada perkelahian dan pemukulan. Kami coba kroscek kebenarannya seperti apa. Kami tidak bisa menduga-duga,” tegasnya.
Indikasi Penyakit Penyerta Juga Ditelusuri
Menurut informasi awal dari keluarga, MAR sempat menjalani perawatan medis sebelum meninggal dunia. Dokter di rumah sakit yang menangani korban disebut mendiagnosis adanya penyakit penyerta.
“Nanti kami cek juga ke rumah sakit. Sakit apakah korban ini. Semuanya kami cek. Dari puskesmas juga kami cek karena informasinya anak ini sering berobat ke puskesmas sebelum kejadian itu,” jelas Masykur.
Pihak Disdik juga akan meminta keterangan wali kelas, kepala sekolah, teman-teman korban, serta orang tua korban guna membangun kronologi yang utuh.
“Semuanya kami minta keterangan untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya,” tambahnya.
Korban Diduga Dibully Sebelum Meninggal
Sebelumnya diberitakan, MAR meninggal dunia pada Minggu (23/11/2025). Ia diduga mengalami kekerasan berupa tendangan ke kepala saat mengikuti kegiatan belajar kelompok bersama teman sekelasnya.
Korban sempat mengeluhkan rasa sakit kepada ibunya dan menceritakan bahwa ia ditendang oleh teman sekolahnya. Setelah itu, kondisi korban menurun hingga diduga mengalami kelumpuhan otak sebelum akhirnya meninggal dunia.
Pihak keluarga telah menunjuk kuasa hukum untuk mengawal proses hukum atas dugaan bullying yang menyebabkan kematian MAR. DB
