![]() |
| ( Foto : Kompas.com) |
CARIFAKTA.COM – JAKARTA. Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKB, Usman Husin, meminta Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mundur dari jabatannya. Hal itu disampaikan dalam rapat kerja dengan Kementerian Kehutanan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Usman menilai penanganan banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Sumatra belum menunjukkan kesigapan maksimal. Karena itu, ia meminta agar Menteri Kehutanan berani mengambil langkah tegas jika merasa tidak mampu menjalankan tugas.
“Mohon izin teman-teman Komisi IV, mungkin saya keras karena saya paling hatinya kasih. Sehingga kalau Pak Menteri tidak mampu, mundur saja,” ujar Usman.
Selain meminta mundur, Usman juga menyampaikan agar Raja Juli melakukan taubat nasuha, menyusul kritik dari sejumlah tokoh termasuk Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Cak Imin sebelumnya mengajak Raja Juli dan dua menteri lainnya—Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol—untuk melakukan introspeksi mendalam pasca bencana besar yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Ia mengaku telah mengirim surat resmi kepada ketiga menteri tersebut.
“Saya berkirim surat ke Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, dan Menteri Lingkungan Hidup untuk bersama-sama evaluasi total seluruh kebijakan sebagai wujud komitmen pemerintah,” kata Cak Imin pada Senin (1/12/2025).
Profil Singkat Raja Juli Antoni
Sebelum terjun ke dunia politik, Raja Juli aktif di organisasi sayap Muhammadiyah seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Ia meraih gelar sarjana dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2001), melanjutkan magister di Bradford University melalui beasiswa Chevening Award, dan meraih gelar doktor dari Queensland University, Australia.
Raja Juli juga dikenal sebagai pendiri Maarif Institute dan pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif lembaga tersebut. Pada 2014 ia mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan sempat menjadi kandidat Ketua Umum PP Muhammadiyah tahun 2015 sebelum mengundurkan diri.
Berdasarkan LHKPN per 31 Desember 2024, Raja Juli memiliki total kekayaan Rp11.259.473.820. Kekayaannya terdiri dari:
11 aset di Bekasi, Jakarta Selatan, serta Tangerang Selatan dengan nilai total Rp8,7 miliar.
Alat Transportasi & Mesin (Rp536 juta)
• Nissan Xtrail 2014
• Ford Fiesta 2014
• Toyota Innova 2018
• Harta bergerak lainnya: Rp681 juta
• Surat berharga: Rp86 juta
• Kas & setara kas: Rp3,1 miliar
• Hutang: Rp1,88 miliar
Menanggapi desakan mundur dan kritik publik, Raja Juli memilih bersikap tenang. Ia menyatakan siap dievaluasi, bahkan siap menerima konsekuensi politik apa pun dari Presiden Prabowo Subianto.
“Saya yakin namanya kekuasaan itu milik Allah, dan itu hak prerogatif Presiden. Jadi saya siap dievaluasi,” ujarnya.
Ia menegaskan kritik dari masyarakat maupun netizen merupakan bagian dari demokrasi yang harus diterima seorang pejabat publik.
“Kritik netizen ke saya, saya nggak pernah hapus. Itu aspirasi, kemarahan, harapan, ekspektasi.”
Raja Juli Minta Maaf dan Klarifikasi dengan Cak Imin
Dalam rapat kerja yang sama, Raja Juli mengungkap telah menerima pesan pribadi dari Cak Imin yang menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi.
“Beliau mengatakan minta maaf kepada saya, mengatakan bukan itu maksudnya,” kata Raja Juli.
Ia menekankan pentingnya kekompakan para menteri agar tidak saling mendiskreditkan satu sama lain.
“Tak boleh ada pernyataan yang mengganggu stabilitas. Kita semua anak buah Pak Prabowo.”
Raja Juli juga mengapresiasi sikap terbuka Cak Imin yang langsung menghubunginya. DB
