Breaking News

Himbauan GEMAR Wali Kota Tebing Tinggi Dinilai Belum Inklusif bagi Anak dari Keluarga Rentan

CARIFAKTA.COM – Tebing Tinggi, Tokoh perempuan Kota Tebing Tinggi sekaligus Ketua Lembaga Sosial Masyarakat Laksamana, Surya Ningsih atau Echi Sirait, menanggapi himbauan Wali Kota Tebing Tinggi, Iman Ardian Saragih, terkait Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR) yang disampaikan melalui media sosial Facebook.

Echi menilai, meskipun gerakan tersebut bertujuan mendorong keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, narasi publik yang digunakan belum sepenuhnya mempertimbangkan realitas sosial dan psikologis anak-anak dari keluarga rentan.

“Di Kota Tebing Tinggi terdapat anak yatim, anak dari keluarga bercerai, serta anak yang ayahnya bekerja di luar kota bahkan luar negeri. Kondisi ini bukan pilihan anak, melainkan realitas hidup yang harus mereka jalani,” ujar Echi Sirait kepada awak media jejaring, Jumat (19/12/2025).

Menurutnya, penekanan pada kehadiran ayah secara fisik di sekolah berpotensi menimbulkan tekanan psikologis bagi sebagian anak. Anak dapat merasa berbeda, minder, atau tersisih ketika membandingkan dirinya dengan teman sebaya yang didampingi ayah.

“Rasa rindu dan kehilangan bisa berubah menjadi kesedihan yang dipendam. Ini bukan semata soal rapor, tetapi menyangkut perasaan anak yang sering tidak terlihat,” katanya.

Echi menegaskan, himbauan dan kebijakan publik yang menyentuh dunia anak seharusnya selaras dengan prinsip kepentingan terbaik bagi anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, yang melarang segala bentuk perlakuan diskriminatif terhadap anak.

Ia juga menyinggung Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menempatkan pendidikan sebagai proses pembentukan manusia seutuhnya, termasuk perlindungan terhadap aspek psikologis peserta didik.

“Bahasa kebijakan tidak boleh memaksakan standar keluarga ideal. Negara harus hadir dengan bahasa yang empatik dan inklusif,” ujarnya.

Lebih lanjut, Echi mendorong agar keterlibatan orang tua dalam pendidikan dimaknai secara lebih luas. Menurutnya, pengasuhan anak tidak hanya dilakukan oleh ayah biologis, tetapi juga oleh ibu, wali, kakek-nenek, maupun figur pengasuh lain yang berperan aktif dalam tumbuh kembang anak.

Ia berharap Pemerintah Kota Tebing Tinggi lebih berhati-hati dalam merumuskan pesan publik, khususnya yang berkaitan dengan anak dan keluarga.

“Ini bukan soal menyalahkan siapa pun, tetapi memastikan setiap anak, apa pun latar belakang keluarganya, merasa dilindungi dan dihargai oleh pemerintah kotanya,” pungkasnya.SRK

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close