Breaking News

Mengapa Me Time Penting bagi Otak

 


CARIFAKTA.COM – GAYA HIDUP Di tengah ritme hidup modern yang serba cepat, banyak orang masih merasa bersalah ketika ingin mengambil jarak dari anak, pasangan, atau lingkungan sosial. Namun para ahli kesehatan mental menegaskan, memberi ruang untuk diri sendiri bukanlah tindakan egois, melainkan kebutuhan biologis agar otak dapat beristirahat dan tetap berfungsi optimal.

Neuropsikolog Sanam Hafeez menjelaskan bahwa me time bekerja sebagai bentuk perlindungan alami bagi kesehatan mental. Ketika seseorang terus-menerus merespons tuntutan, pesan, atau tekanan pekerjaan, sirkuit stres dalam otak tetap aktif. Kondisi ini dapat melemahkan kinerja korteks prefrontal, bagian otak yang bertanggung jawab atas fokus, pengambilan keputusan, dan pengendalian diri.

Akibatnya, fokus menjadi mudah terganggu, emosi lebih mudah meledak, dan masalah kecil bisa terasa lebih besar dari seharusnya.

Mengapa Me Time Penting?

Menurut Hafeez, jeda singkat tanpa stimulasi justru membantu otak melakukan reset. Penelitian menunjukkan bahwa waktu istirahat mental memulihkan default mode network (DMN)—bagian otak yang aktif saat seseorang melamun atau tidak menjalani tugas berat.

Jaringan ini berperan dalam proses refleksi diri, kreativitas, hingga pemecahan masalah. Ketika otak mendapat waktu untuk kembali ke mode ini, hormon stres menurun, kemampuan mengatur emosi meningkat, dan pikiran menjadi lebih jernih. Hafeez menegaskan bahwa fungsi utama me time bukanlah melarikan diri, tetapi pemulihan biologis dan emosional.

Manfaat Me Time untuk Kesehatan Mental

1. Menurunkan Stres

Mengambil waktu sendiri membantu menurunkan kadar kortisol dan menenangkan amigdala, bagian otak yang memicu kecemasan. Bahkan jeda singkat dalam suasana tenang dapat menstabilkan sistem saraf.

2. Meningkatkan Memori dan Kreativitas

Saat otak berhenti memproses tuntutan eksternal, DMN kembali aktif. Hal ini meningkatkan kejernihan berpikir, memperkuat memori, dan memicu ide kreatif yang sebelumnya terhambat oleh tekanan aktivitas.

Cara Menyisipkan Me Time di Jadwal Padat

Banyak orang menganggap me time sebagai kemewahan yang sulit didapat. Padahal, waktu tersebut bisa muncul dalam jeda-jeda kecil kehidupan sehari-hari. Konsistensi lebih penting daripada durasi.

1. Temukan Momen-Momen Kecil

Tidak perlu menunggu satu jam penuh. Jeda lima menit untuk menarik napas dalam, berjalan singkat, menulis jurnal, atau membaca beberapa halaman buku dapat menjadi pemulihan cepat.

2. Gabungkan dengan Kebiasaan yang Sudah Ada

Metode habit stacking bisa membantu. Misalnya menikmati kopi pagi tanpa ponsel, latihan pernapasan di sela aktivitas, atau mendengarkan musik menenangkan saat perjalanan pulang.

3. Latih Kemampuan Membuat Batasan

Batasan kecil seperti 10 menit pertama setelah bangun tidur bebas gangguan atau 10 menit sebelum tidur tanpa gawai dapat menjaga ruang mental.

Pakar Ivankovich juga menyarankan membatasi penggunaan ponsel, berani mengatakan tidak saat perlu, dan memberi diri sendiri jeda transisi singkat, seperti duduk dua menit di mobil sebelum masuk rumah.

4. Jadwalkan seperti Janji Penting

Blok waktu 10–20 menit di kalender dan perlakukan seperti janji resmi. Menurut Ivankovich, pola pikir ini membuat me time tidak lagi sekadar pilihan, tetapi bagian penting dari perawatan diri. DB

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close