![]() |
| Ayu Ditangkap-Gedung Mapolres Metro Jakarta Utara(Foto : tribunnews.com) |
CARIFAKTA.COM – JAKARTA. Kasus dugaan penggelapan uang klien oleh pemilik wedding organizer (WO) di Jakarta Timur mencuat setelah sejumlah korban melapor pada Minggu (7/12/2025). Pemilik WO bernama Ayu Puspita telah diamankan bersama empat orang lainnya, termasuk manajer dan karyawan.
WO tersebut selama ini menyediakan layanan perencanaan pernikahan, koordinasi dengan vendor, hingga pelaksanaan resepsi. Namun, Ayu Puspita diduga menggunakan uang klien untuk kepentingan pribadi.
Kasus ini mencuat setelah sebuah video pernikahan tanpa katering viral di media sosial. Meski pembayaran telah dilakukan, makanan tidak tersedia di hari pernikahan. Setelah viral, banyak korban lain berdatangan dan menggeruduk rumah Ayu Puspita di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz, menjelaskan bahwa sejumlah korban telah membayar penuh namun fasilitas tidak sesuai kesepakatan.
“WO ini sudah menerima uang untuk melaksanakan resepsi, kemudian pada hari H tidak terlaksana. Salah satu contoh, makanan yang seharusnya hadir saat pesta tidak datang,” ujarnya.
“Cuma saya ada KPR, DP-nya lumayan besar. Itu yang sedang saya usahakan untuk dijual, supaya bisa refund,” katanya.
“Itu masalah katering baru sekali terjadi. Sebelumnya kami tidak pernah kekurangan katering,” jelasnya.
Jumlah korban dan besaran kerugian masih dihitung, karena laporan terus bertambah. Saat diamankan, Ayu Puspita mengaku tidak memiliki tabungan untuk mengembalikan uang klien. Saldo rekeningnya hanya Rp463 ribu.
Ketua RT setempat, Azli, mengatakan Ayu dikenal tertutup dan warga tidak mengetahui bahwa ia menjalankan bisnis WO. Bahkan, Ayu belum pernah menyerahkan KTP sejak tinggal di lingkungan tersebut.
Dalam pengakuannya, Ayu menyebut uang klien digunakan untuk membeli rumah dan berlibur ke luar negeri. Ia berjanji akan mengembalikan uang korban setelah rumahnya terjual.
Manajemen keuangan WO juga berantakan karena uang klien baru digunakan untuk menutupi kekurangan klien lain.
Salah satu korban, Samuel, mengaku pernikahannya di Gedung Pelindo, Jakarta Utara, pada Sabtu (6/12/2025) berantakan karena katering tidak datang. Banyak tamu kecewa dan pulang lebih awal. Pihak keluarga akhirnya memesan makanan melalui aplikasi daring.
“Kami sudah booking vila di Bali untuk honeymoon, tapi sekarang harus fokus ke kasus ini,” ujarnya. Samuel mengaku telah membayar katering sebesar Rp82 juta.
Ada pula korban lain yang kehilangan hingga Rp100 juta untuk biaya pernikahan anaknya.
“WO Ayu Puspita jahat banget! Banyak orang nabung bertahun-tahun demi wedding dream mereka, sampai ada yang pingsan masuk RS karena ditipu,” ungkap salah seorang korban. DB
