CARIFAKTA.COM – TEBINGTINGGI. Tokoh masyarakat Sumatera Utara, Drs. Safwan Khayat, MM, menyoroti sejumlah kendala dalam proses penyaluran bantuan pascabanjir yang melanda berbagai wilayah di Sumut. Ia menilai terdapat hambatan serius di lapangan yang membuat bantuan tidak tersalurkan secara maksimal kepada warga terdampak.
Menurut Safwan, di beberapa daerah justru muncul laporan terkait dugaan pungutan liar dan aksi premanisme di jalur distribusi. Kondisi tersebut, menurutnya, sangat merugikan masyarakat yang sedang berada dalam situasi darurat.
“Banyak laporan dari warga bahwa ada titik-titik tertentu yang meminta sejumlah uang untuk bisa melintas. Ini tidak boleh terjadi, apalagi di tengah bencana. Bantuan harus sampai ke masyarakat tanpa hambatan,” ujarnya.
Safwan juga menyoroti kurangnya pengawalan aparat di titik-titik rawan, terutama setelah muncul laporan dan video viral mengenai adanya aksi penghadangan dan percobaan penjarahan bantuan.
“Seharusnya ada pengawalan ketat di jalur distribusi, terutama di daerah-daerah yang sudah diketahui rawan. Jangan sampai kejadian penjarahan terulang. Masyarakat sedang susah, jangan ditambah dengan tindakan-tindakan yang merugikan,” tambahnya.
Ia meminta Kapolda Sumatera Utara untuk turun langsung memantau situasi, memberikan instruksi pengamanan, serta memastikan distribusi logistik bantuan berjalan aman dan lancar.
“Penanganan bencana ini bukan hanya soal logistik, tetapi juga soal keamanan. Kita berharap Kapolda Sumut memberikan atensi serius agar distribusi bantuan benar-benar sampai ke tujuan,” tegas Safwan.
Selain itu, Safwan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi isu liar, serta ikut menjaga situasi kondusif di tengah proses pemulihan pascabanjir.
Dengan meningkatnya perhatian tokoh masyarakat dan desakan agar aparat menindak tegas oknum yang mempersulit penyaluran bantuan, Safwan berharap warga terdampak dapat segera memperoleh bantuan tanpa hambatan.AS