![]() |
| Jenazah dosen perempuan Untag Semarang. (SCTV) |
Kastubi mengaku mengenal Levi dengan sangat dekat, bahkan menganggapnya seperti anak sendiri. Ia menyebut Levi memiliki ketertarikan khusus terhadap anggota kepolisian.
“Memang kalau dari cerita dia, dulu suka mengidolakan polisi. Senang dekat dengan anggota polisi. Sebelum dengan AKBP Basuki, Levi juga pernah pacaran dengan polisi,” ujar Kastubi.
Diduga Berhubungan Dua Tahun Terakhir
Menurut Kastubi, kedekatan Levi dan AKBP Basuki sudah terjalin selama dua tahun. Levi bahkan pernah mengakui langsung ke dirinya bahwa Basuki adalah kekasihnya. Kastubi juga mengaku beberapa kali melihat Levi dijemput oleh seorang pria berseragam polisi saat acara fakultas.
“Saya pernah dua kali melihat Levi dijemput laki-laki pakai baju polisi,” ungkapnya.
Pesan Hati-Hati Memilih Pasangan
Sebagai senior, Kastubi mengaku pernah menasihati Levi agar berhati-hati dalam menjalin hubungan, terutama dengan pria berusia jauh lebih tua dan berprofesi sebagai penegak hukum.
“Saya pernah bercanda, ‘Pacarmu kok tua?’ Dia cuma ketawa. Saya bilang, hati-hati nduk pacaran sama polisi, banyak yang sumbu pendek, gampang emosional,” ujarnya.
Saat itu, AKBP Basuki berusia 56 tahun, sedangkan Levi baru 35 tahun.
Tak Menyangka Levi Ditemukan Tewas
Kastubi terakhir bertemu Levi pada Jumat (14/11/2025). Ia menyebut korban tampak bugar dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. Enam hari kemudian, pada 19 November 2025, ia mendapat kabar bahwa Levi ditemukan meninggal dunia di kostelnya.
“Selama seminggu terakhir Levi tampak bugar dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit,” katanya.
Tim Hukum Untag Dorong Pengusutan Transparan
Kastubi yang kini tergabung dalam Tim Hukum Untag Semarang menegaskan bahwa pihak kampus mendorong penyelidikan menyeluruh guna mengungkap penyebab kematian Levi yang dinilai penuh kejanggalan.
“Kami meminta kepolisian melakukan penyelidikan lengkap, termasuk forensik digital handphone dan rekaman CCTV di sekitar kostel,” pungkasnya. DB
