Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) kembali melanda Kota Tebingtinggi dan sekitarnya. Sejak beberapa hari terakhir, ribuan warga terpantau mengantre panjang di sejumlah SPBU untuk mendapatkan BBM, terutama jenis pertalite. Antrean kendaraan—mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, bus, hingga truk—mengular panjang dan sempat menutupi jalur utama Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) Tebingtinggi–Siantar, Senin (1/12/2025) pagi.
Hasil pantauan di beberapa SPBU menunjukkan seluruhnya kehabisan stok BBM sejak pagi hari, kecuali SPBU Simpang Rambung yang masih melayani pembelian. Namun, harga pertalite di SPBU tersebut tercatat naik menjadi Rp13.500 per liter. Kondisi ini memperparah kepadatan lalu lintas, sementara tidak tampak adanya petugas kepolisian yang mengurai kemacetan hingga pukul 06.30 WIB.
Di SPBU Tambangan, puluhan pengendara juga terpaksa mengantre. Seorang warga bernama Hutauruk (55) mengaku sudah berkeliling dari Indrapura hingga Tebingtinggi, namun belum menemukan SPBU yang memiliki stok BBM.
“Indrapura tak ada, sampai Tebing tak ada juga. Minyakku udah merah,” keluhnya saat hendak melanjutkan perjalanan menuju Galang.
Warga lain juga menyebutkan bahwa kelangkaan sudah terjadi sejak tiga hari terakhir, namun situasi terparah terjadi sejak Minggu siang hingga Senin pagi ini. Banyak pengendara terpaksa berhenti di tepi jalan menunggu informasi dari sesama pengguna jalan mengenai SPBU mana yang masih memiliki stok.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pihak SPBU yang dapat dimintai konfirmasi. Beberapa pengelola SPBU disebut tidak berada di lokasi, sementara petugas yang masih bekerja memilih fokus melayani pembelian tanpa memberikan keterangan. DB
