CARIFAKTA.COM – TEBING TINGGI. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tebing Tinggi memaparkan capaian kinerja sepanjang tahun 2025 dalam kegiatan rilis kinerja yang digelar di Aula BNNK Tebing Tinggi, Rabu (24/12/2025).
Pelaksana Tugas Kepala BNN Kota Tebing Tinggi Mahsuriani Saragih menyampaikan bahwa BNNK Tebing Tinggi mengusung tema Menguatkan Asta Cita, Menyelamatkan Generasi: War on Drugs for Humanity Menuju Kota Tebing Tinggi Bersinar 2025. Tema tersebut menegaskan komitmen BNN dalam mendukung visi nasional, khususnya penguatan pencegahan dan pemberantasan narkoba.
Menurut Mahsuriani, pendekatan BNN tidak lagi semata-mata berfokus pada penindakan hukum, tetapi juga pada upaya penyelamatan dan pemulihan penyalahguna narkotika.
Pendekatan tersebut dilakukan melalui optimalisasi Tim Asesmen Terpadu (TAT) dan penguatan Program Kelurahan Bersinar.
“Pendekatan kami tidak hanya menghukum, tetapi menyelamatkan. Kami berupaya memutus mata rantai permintaan narkoba dengan memanusiakan penyalahguna agar dapat pulih dan kembali produktif,” ujar Mahsuriani.
Ia menjelaskan, sepanjang 2025 BNNK Tebing Tinggi menjalankan program secara holistik, mulai dari pencegahan dini di lingkungan sekolah, pemberdayaan masyarakat, hingga rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba. Upaya tersebut ditujukan untuk mencegah lahirnya generasi yang hilang akibat penyalahgunaan narkotika.
Dalam bidang pemberantasan, BNNK Tebing Tinggi tercatat melakukan razia di sejumlah tempat hiburan dan rumah kos sebanyak 11 kali. Dari 88 orang yang diperiksa, 24 orang dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Sementara itu, capaian Tim Asesmen Terpadu melampaui target yang ditetapkan. Dari target rehabilitasi 15 orang, BNNK Tebing Tinggi berhasil merehabilitasi 44 orang atau mencapai 293 persen dari target.
Selain itu, posko komunitas anti narkoba juga didirikan di sejumlah titik rawan sebagai sarana pengawasan peredaran narkoba di lingkungan masyarakat.
Di akhir pemaparannya, Mahsuriani menegaskan bahwa keberhasilan kinerja BNN tidak diukur dari jumlah pelaku yang ditangkap, melainkan dari jumlah masyarakat yang berhasil diselamatkan dari jerat narkoba.
“Kinerja kami diukur dari berapa banyak orang yang berhasil kami tarik keluar dari ekosistem pasar narkoba,” pungkasnya. AS
