Breaking News

Menteri Lingkungan Hidup Sidak AR dan NSHE di Batang Toru, Ungkap Tiga Sumber Utama Pemicu Banjir

 

Menteri Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, berada di area PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) pengembang PLTA Batang Toru, saat melakukan pengawasan, Jumat (Foto : Kompas.com).

CARIFAKTA.COM – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq melakukan pengawasan langsung terhadap dua perusahaan yang beroperasi di kawasan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Jumat (5/12/2023). Kedua perusahaan tersebut adalah Agincourt Resources (AR) dan North Sumatera Hydro Energy (NSHE).

Pengawasan ini dilakukan untuk menilai sejauh mana aktivitas pembangunan dan pemanfaatan ruang turut memberikan tekanan terhadap lingkungan di wilayah hulu DAS. Pemeriksaan lapangan dilakukan setelah pantauan udara sebelumnya menunjukkan adanya perubahan bentang alam yang dapat mempengaruhi aliran air di kawasan tersebut.

Tiga Sumber Utama Pemicu Banjir

Hanif mengungkapkan bahwa aktivitas berskala besar di kawasan hulu DAS terbukti memberi tekanan tambahan terhadap lingkungan, terutama saat curah hujan ekstrem terjadi.

“Ada tiga sumber utama yang memperparah banjir: kegiatan hutan tanaman industri, pembangunan listrik tenaga air yang masif, dan aktivitas penambangan emas di DAS Batang Toru,” ujar Hanif dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, kombinasi pantauan udara dan pengecekan di lapangan mengidentifikasi sejumlah titik yang meningkatkan beban limpasan air. Selain itu, wilayah hulu juga didominasi lahan pertanian—baik lahan basah maupun lahan kering—yang mempengaruhi kemampuan tanah menyerap air hujan.

KLH Perketat Pengawasan Perusahaan di Lereng Curam dan Hulu DAS

Kementerian Lingkungan Hidup kini melakukan verifikasi lapangan secara menyeluruh untuk memastikan temuan dapat ditindaklanjuti secara tepat.

Hanif menegaskan pentingnya pemulihan lingkungan yang bersifat menyeluruh.

“Semua temuan ini harus dinilai dalam satuan lanskap yang utuh. Dengan intensitas hujan kini melampaui 250 hingga 300 mm, KLH/BPLH akan mereview kembali seluruh persetujuan lingkungan yang berlaku di DAS Batang Toru,” ujarnya.

Pengawasan diperketat terutama pada aktivitas di kawasan rawan banjir dan longsor, termasuk lereng curam, alur sungai, hingga hulu DAS. Setiap kegiatan perusahaan akan diverifikasi ulang terhadap izin lingkungan dan kesesuaian tata ruang.

“Penegakan hukum akan ditempuh apabila ditemukan pelanggaran yang berpotensi menambah risiko bencana,” tegasnya.

Tinjauan Pascabencana di Sumatera

Sebelum melakukan sidak, Hanif meninjau sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera Utara pasca terjadinya curah hujan ekstrem imbas Siklon Tropis Koto–Senyar. Intensitas hujan yang mencapai 310,8 mm memicu puluhan titik banjir dan longsor di sepanjang DAS di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Ia memastikan bahwa perusahaan lain yang diduga memberikan tekanan signifikan terhadap kondisi lingkungan di kawasan Sumatera juga akan segera diverifikasi. DB

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close